Langsung Dihadiri Pembina JMP, Acara Konsolidasi Relawan dan Rembuk Tani di Pekanbaru Berlangsung Sukses 

Langsung Dihadiri Pembina JMP, Acara Konsolidasi Relawan dan Rembuk Tani di Pekanbaru Berlangsung Sukses 

PEKANBARU, Gardabertuahnews.com - Pembina Relawan Jangkar Merah Putih (JMP), Pri Kuntadi hadiri acara Konsolidasi Relawan dan Rembuk Tani, di kantor DPP JMP, Jl Singgalang, No 42, Bukit Raya, Pekanbaru, Sabtu (9/12/2023).

Jangkar, merupakan kependekan dari Jaringan Kawan Ganjar dan merupakan salah satu tim relawan pemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI 2024, Nomor Urut 3 untuk Pilpres Februari 2024 mendatang.

Hadir sebagai undangan sejumlah tim relawan Ganjar Mahfud yang ada di Riau, sejumlah pengurus beberapa kelompok tani yang ada di Riau, para paguyuban dan sejumlah utusan elemen masyarakat lainnya.

Dalam kesempatan itu, Hubertus Herminus Ketua Umum DPP Jangkar Merah Putih, menegaskan bahwa pihaknya berjanji dan berkomitmen untuk mendukung total, tegak lurus memenangkan Ganjar Mahfud pada Pilpres 14 Februari 2024 nanti.

"Kita terus bergerak, baik secara terstruktur mau senyap untuk terus melakukan upaya-upaya pemenangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud di tengah masyarakat," ujar Hubertus.

Sementara Pri Kuntadi, selaku Pembina JMP, menyampaikan apresiasinya atas semangat para relawan yang berusaha memenangkan Ganjar Pranowo, yang berpasangan dengan Mahfud MD, pada Pilpres nanti.

Dalam kesempatan itu, dalam sesi dialog, Pri Kuntadi yang merupakan kakak kandung Ganjar Pranowo banyak merangkum berbagai aspirasi masyarakat, terhadap berbagai persoalan yang mereka hadapi di lapangan.

Seperti yang disampaikan kelompok petani sawit tempatan, yang mengaku banyak mendapat kesulitan, di antaranya soal harga dan legalitas lahan. Harga yang ditetapkan pemerintah tak sampai ke mereka.

“Kalau petani plasma tak ada masalah dengan harga. Tapi kami petani tempatan, sulit mendapatkan harga yang bagus, karena harga yang ditetapkan pemerintah, tak sampai kepada kami,” ujar seorang petani, atas nama Siti Aisyah.

Termasuk juga soal legalitas lahan yang mereka miliki, yang saat ini banyak terdokumentasi masuk dalam kawasan hutan. “Kita para petani bingung, mau mengurusnya kemana. Tapi kalau tak diurus, kita akan sulit kedepannya,” tambahnya. 

Tak hanya soal petani sawit, masalah guru honor, juga ikut mengemuka. Seperti yang disampaikan salah seorang guru honor di Pekanbaru atas nama Parjok Ibrahim. Ia mengaku sudah belasan tahun mengabdi, tapi gajinya masih di bawah Rp 500 ribu.

“Mohon masalah ini menjadi perhatian pemerintah pusat. Terpenting lagi, jika Pak Ganjar akhirnya nanti terpilih. Tolong perhatian gaji kami yang masih jauh dari layak,” katanya. 

Terhadap berbagai aspirasi yang ia terima, langsug dirangkum Pri Kuntadi, untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah pusat, yang diharap kelak dipimpin oleh Ganjar Pranowo-Mahfud. (rls)

Berita Lainnya

Index